Kegiatan ini dilaksanakan Ahad (27-3) Gerakan ini merupakan kegiatan warga ciputat timur untuk membuat lubang resapan biopori sebagai solusi jangka panjang dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan upaya menyuburkan tanah, mengolah sampah organis, sekaligus menabung air.
Salah satu alasan yang mendasari gerakan ini adalah munculnya permasalahan lingkungan di beberapa kota besar di Indonesia, khususnya kota Tangerang selatan yang telah mencapai tingkat cukup mengkhawatirkan. Permasalahan lingkungan di kota besar relatif sama yaitu tertutupnya permukaan tanah karena air hujan tidak bisa diserap yang kemudian menyebabkan banjir. Kondisi inilah yang mendasari kami untuk mengajak seluruh warga untuk bersama-sama mengatasinya.
Disela-sela pembuatan biopori Suhery ketua panitia mengatakan “Partisipasi aktif kader dapat menjadi kontribusi dalam peningkatan kualitas air di kota tangerang selatan. Dengan lubang resapan biopori diharapkan menjadi awal dari proses perbaikan kualitas tanah yang salah satunya berpotensi meningkatkan daya resapan air dari tanah di Kota tangerang selatan”“Lubang resapan biopori sangat efektif untuk mengelola air. Selain sederhana dan mudah dibuat, biopori memungkinkan dibuat di semua wilayah, termasuk pada lahan sempit,” .
Selain berfungsi menyerap air, biopori menurutnya juga penyimpan sampah organik. Setelah sampah berubah menjadi kompos maka dapat diambil dan diganti dengan sampah organik yang baru, begitu seterusnya.
Suhery menjelaskan, dengan keberadaan sampah organik di dalam lubang biopori, maka tanah akan menjadi subur dan bisa menambah lubang kapiler di dalam tanah. Itu akan lebih memudahkan penyerapan air.
Khomaeni ketua DPRa PKS Rempoa mengatakan “Sosialisasi gerakan 100 Biopori dihadiri kader dari setiap perwakilan wilayah RW untuk menumbuhkan kesadaran pengetahuan dan partisipasi kader agar membuat lubang resapan biopori, gerakan ini juga diharapkan dapat diikuti oleh Dpra lain di wilayah Tangerang selatan ini”.
0 komentar:
Posting Komentar