PKSTangsel -- Jakarta (29/2) Anggota Komisi VIII
DPR RI Iqbal Romzi mempertanyakan program Kementerian
Pemberdayaan-Perlindungan Perempuan dan Anak (Kemen-PPPA) yang tidak
dirasakan hingga ke desa, khususnya Program Aksi Daerah (PAD) dalam
rangka Pencegahan Pornografi.
Legislator PKS ini memberi contoh dimana
program tersebut tidak sampai dirasakan oleh warga daerah pemilihannya
di Sumatera Selatan II yang meliputi Kabupaten Ogan Komering Ulu, Ogan
Komering Ilir, Muara Enim, Lahat, Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Komering
Ulu Selatan, Ogan Ilir, Empat Lawan, Kota Pagar Alam, dan Kota
Prabumulih.
“Kementerian PPPA mengadvokasi
Penyusunan Aksi Daerah pencegahan pornografi anak di 11 Provinsi. Mulai
dari Jateng sampai ke Jabar. Di sini Sumatera Selatan dimana? Apa sudah
dianggap aman Sumsel dari pornografi?” tanya Iqbal.
Menurut Iqbal, akibat tidak dirasakannya
program tersebut, anggaran untuk Biro Perempuan dan Anak di Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan menjadi kecil.
“Sepertinya, biro ini pelengkap
penderita saja. Apakah itu anggarannya tidak ada sehingga tidak masuk
anggaran daerah? Sangat miris di saat angka pornografi meningkat di
banyak daerah,” tambah Iqbal.
Hari ini Komisi VIII melakukan Rapat
Dengar Pendapat (RDP) dengan Kemen-PPPA membahas “Evaluasi Pelaksanaan
APBN Tahun Anggaran 2015 dan Isu-Isu Aktual”.
Dalam RDP ini, Komisi VIII meminta
Kemen-PPPA untuk menyampaikan data laporan keuangan secara lebih
terperinci dalam bentuk matriks untuk tiap program dan fungsi pada tahun
2015 sebagai bentuk pengawasan.
“Ada sekitar 8,05 persen anggaran
Kemen-PPPA tidak terserap. Kemana saja? Dari pagu anggaran sekitar 217
miliar, hanya ada 200 sekian miliar yang terserap. Ini harus dilaporkan
daftar realisasi anggarannya,” tegas Iqbal
Keterangan Foto: Anggota Komisi VIII DPR RI Iqbal Romzi
0 komentar:
Posting Komentar