Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Banten berkomitmen akan mengusung kader internal pada Pilgub Banten 2017. Keputusan itu hasil dari Rakorwil DPW PKS Banten, yang berlangsung di Hotel Ledian, Kota Serang, Minggu (31/1).
Sedikitnya ada lima nama yang akan menjadi "jagoan" PKS untuk Pilgub Banten 2017, yakni Zulkieflimansyah, Anton Apriantono, Miftahuddin, Ahmad Rukhiyat dan Warsito. Nama Zulkieflimansyah, Anton Apriantono dan Warsito merupakan hasil PUI (pemilihan umum internal) yang digelar PKS belum lama.
Sedangkan Miftahuddin dan Ahmad Rukhiyat muncul untuk menggantikan KH. Jazuli Juwaini dan KH. Sadeli Karim yang mundur dari bursa pengusulan kandidat Pilgub Banten 2017. "Nama yang muncul ini belum final, dan akan kita sampaikan ke DPP. Nanti dibahas di DPP untuk diputuskan satu nama," ujar Ketua DPW PKS Banten Miftahuddin kepada wartawan usai rakorwil.
Dari nama yang muncul tersebut dipersiapkan untuk posisi calon gubernur dan calon wakil gubernur. Untuk keputusannya, lanjut Miftahuddin, PKS akan melakukan survey, kemudian melakukan konsolidasi, lalu memilih pasangan yang tepat.
"Kursi kita cuma delapan sekarang. Kursi untuk bisa maju lebih besar, yakni tujuh belas kursi, periode lalu cuma tiga belas kursi. Makanya kita harus koalisi. Semua partai kita komunikasikan, meski memang belum ada yang deal. Nanti kita survey dulu, terus komunikasi koalisi, baru nanti kita lihat putusan DPP. Yang jelas saat ini nama-nama calon dari PKS sudah dimunculkan," tegas Miftah, panggilan singkat Miftahuddin.
Untuk itu, pada rakowil tersebut PKS mengundang pihak eksternal yang namanya muncul di publik akan berkancah pada Pilkada Banten 2017. Setidaknya ada lima eksternal yang diundang, yakni Rano Karno (PDIP), Mulyadi Jayabaya (PDIP), Wahidin Halim (Demokrat), Andika Hazrumy (Golkar), dan Budi Heryadi (Gerindra).
"Dari lima yang kami undang, hanya tiga yang hadir. Yang tidak hadir Pak Rano dan Wahidin Halim," ujar Miftah didampingi Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Banten Sudarman dan Sekretaris MPW PKS Banten Najib Hamas.
Menurutnya, semua berpeluang untuk digandeng (berkoalisi) PKS, termasuk menggandeng artis. "Ya semua punya potensi sama, bisa saja artis," katanya.
Dijelaskan, Pilgub Banten 2017 merupakan yang ketiga kalinya PKS akan mengusung kader. Untuk itu PKS akan menyusun strategi dan perhitungannya lebih matang. "Tentu saja harus menang, kalau kalah lagi kan sedih juga kita," tegasnya.
Ketua MPW PKS Banten Sudarman menegaskan bahwa kondisi politik saat ini masih dinamis. Sejumlah tokoh nasional dari PKS dimunculkan dalam rangka menarik peluang untuk mengusung posisi calon gubernur.
"Kalau berpeluang dan memungkinkan kenapa tidak. Bahwa kemudian nanti setelah ada dinamika sedemikian rupa, hitungan kami analisa kami harus nomor dua (calon wagub), tidak masalah. Dalam politik tidak aneh begitu," jelasnya.
Sudarman berharap, ketika tokoh nasional dari PKS itu dimunculkan, diharapkan dapat memenangkan Pilgub. "Tapi kan dinamikanya luar biasa, jadi belum diputuskan. Kita lihat nanti," ujarnya seraya akan melakukan uji publik dari kader internal yang akan diusung.
Najib Hamas menambahkan, siapa pun yang memiliki calon alternatif untuk diusung PKS, pihaknya mempersilahkan untuk menyampaikannya. "Termasuk wartawan, kalau ada calon alternatif, silahkan sampaikan," jelasnya.
Sumber: banten.pks.id
0 komentar:
Posting Komentar